Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Diwek sekaligus Pengasuh PP Falahul Muhibbin, Watugaluh, KH Nur Hadi (Mbah Bolong) menjelaskan pentingnya ngaji.
Hal itu diungkapkannya saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Agung Junnatul Fuadah, Polres Jombang, Rabu (10/1).
’’Ngaji
itu sama dengan bercermin. Dengan bercermin kita tahu kekurangan diri sehingga
bisa memperbaiki,’’ tuturnya.
Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.
’’Untuk
bisa mengenal diri, harus pakai ilmu,’’ tegasnya.
Untuk mengenal Allah SWT juga harus pakai ilmu. Sebagaimana ditegaskan dalam QS Ali Imron 18.
Allah
SWT menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah,
yang menegakkan keadilan.
Yang menyatakan demikian juga para malaikat dan orang-orang yang berilmu.
Tak
ada Tuhan melainkan Dia yang berhak disembah, yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Mbah Bolong cerita, ada ahli ibadah yang menyendiri tanpa mau ngaji belajar ilmu.
Dia
tidak mau kumpul manusia karena khawatir bicara bohong, menggunjing, iri hati,
dengki dan pamer.
Dia juga tidak menikah khawatir tak bisa menunaikan kewajiban sebagai suami dan ayah.
Dia lalu ditanya seseorang; Kamu tidak menikah, lalu bagaimana kamu menyalurkan hasrat biologis?
Orang
itu menjawab, saat hasrat biologis datang, dia menyalurkan kepada himarnya.
Apakah kamu tidak tahu kalau itu dilarang? ’’Tidak.’’
Itulah
gambaran orang yang tidak mau mengaji. Dia tidak tahu bahwa bersetubuh dengan
hewan juga termasuk zina.
Padahal agama sudah memberi syariat menikah agar bisa menyalurkan kebutuhan biologis.
Serta memperbanyak keturunan. Agar memiliki anak-anak saleh/salehah yang kelak mendoakan saat kita wafat.
Sehingga
kita terus mendapat pahala kebaikan di alam kubur.
Sumber:
radarjombang
0 Komentar