Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahhirobbil
alamin Washolatu Wassalammu Ala Asrofil Anbiya’ Iwal Mursalin Sayyidinna
Wamaulana Muhammadin Wa Ala Alihi Washohbihi Ajma’in Amma Ba’du.
Yang terhormat rektor Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al
Urwatul Wutsqo Ibu Dr. Hj.
Mihmidaty Ya’cub. M.Pd.I
Yang terhormat
Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Urwatul Wutsqo
Yang saya
mulyakan dewan juri yang arif dan bijaksana
Yang saya
hormati ketua panita lomba Islamic competition urwatul wutsqo
Dan teman-
teman ku yang berbahagia
Pertama-tama
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kita rahmat serta hidayatnya sehingga kita dapat berkumpul pada hari ini dalam
keadaan sehat wal afiat
Kedua kalinya
sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita
baginda Nabi kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
fatamorgana menuju keabadian yang nyata yakni addinul islam.
Berdirinya saya
disini ingin menyampaikan dakwah dengan judul ‘’MODERASI BERAGAMA DI KALANGAN
PELAJAR’. Hadirin yang dirahmati Allah, seperti yang kita ketahui, Indonesia
dikenal sebagai negara dengan keagamaanya yang sangat kental. Walaupun terdiri
dari banyak ragam agama dan kepercayaan, Indonesia mampu merangkul dan
bertoleransi.
Banyak diluar
sana yang penduduk negaranya belum bisa menerima perbedaan antar agama sehingga
kerap terjadi rasisme dinegara tersebut. Bersyukurlah kita tinggal di
Indonesia, di mana para penduduknya hidup berdampingan dan saling merangkul
satu sama lain walaupun memiliki banyak perbedaan.
Hadirin yang di
rahmati Allah, republik ini lahir tidak begitu saja. Melalui perjuangan dan
misi yang panjang, melibatkan banyak pihak yang berbeda-beda . Tidaklah pantas
bagi kita mengejar dan menciptakan ketegangan di antara kita.
Apakah tindakan
teroris seperti menyakiti dan membunuh orang lain adalah ajaran agama kita? Tentu saja tidak,
Semua agama mengajarkan cinta kasih dan perdamaian. Maka, jika ada yang
menyakiti sesama manusia atas nama agama, itu patut dipertanyakan.
Selain itu, dunia pendidikan merupakan tempat favorit para teroris menyebarkan paham radikal lepada pelajar dan menanamkan sikap kebencian. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al- Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 10 yang berbunyi :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ
Yang artinya "Orang-orang beriman itu sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."
Didalam
ayat tersebut menerangkan bahwa sesungguhnya semua orang-orang Mukmin itu
saudara layaknya hubungan persaudaraan dalam nasab. Hal ini karena sama-sama
menganut unsur keimanan yang sama dan kekal dalam surga.
Hadirin
yang dirahmati Allah, generasi muda harus mampu memenuhi tugas dan tanggung
jawabnya untuk berkontribusi daan berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan
bangsa. Pemuda harus menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Indonesia juga tidak hanya mengakui satu agama saja, melainkan 6 agama, yaitu
Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu, yang sudah melekat pada
penduduk Indonesia.
Hadirin
sekalian yang berbahagia, sebagai seorang pelajar, dapat kita simpulkan bahwa agama
yang kita anut memang berbeda-beda. Akan tetapi, perbedaan ini bukanlah hal
yang perlu dipertentangkan. Kita masih memerlukan kesadaran untuk menerapakan
nilai toleransi. Sebelum saya mengakhiri ini, marilah kita semua memanjatkan
sholawat kepada nabi Muhammad SAW, semoga kita semua khususnya para pelajar,
dapat menanamkan nilai moderasi beragama.
Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan karna sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Wabillahi Taufik Wal Hidayah Wa Ridho Wal Inayah Tsumassalamuailkum Wr Wb.
0 Komentar